AL-QURAN HADIST
Menurut
bahasa, kata al-Qur’an adalah bentuk masdar yang berasal dari Qoro’a yang
memiliki makna sinonim dengan kata Qiro’ah yaitu bacaan. Menurut istilah,
al-qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam
bahasa arab, riwayatnya mutawatir. Oleh karena itu terjemahan secara lughowiyah
hadits berarti baru, hadits juga dapat diartikan “sesuatu yang di bicarakan dan
dinukil”. Menurut istilah ahli hadits yang dimaksud dengan as-sunnah adalah
segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik yang berupa perkataan,
dan pengakuan/ ketetapan rosulullah SAW, yang berposisi sebagai petunjuk dan
tasri’.
Al-
Qur’an menurut Mohammad Daud Ali adalah kitab suci yang yang memuat
firman-firman (wahyu) Allah SWT, yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada
nabi Muhammad SAW sebagai rosul Allah SWT selama 22 tahun 2 bulan 22 hari,
mula-mula di mekah kemudian di madinah. Sedangkan dalam ensiklopedi islam
Al-Qur’an berasal dari kata kerja Qur’an yang berarti membaca dan bentuk
masdarnya Qur’an yang berarti bacaan, sedangkan menurut pengertian Al-Qur’an
yaitu kalam (perbuatan) Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya.[3] Jadi Al-Qur’an adalah
kitab suci yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, dengan perantara malaikat jibril untuk dibaca, difahami, dan di amalkan
sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.
Sedang
Hadits menurut muhammad Daud Ali adalah segala perkataan, perbuatan, tindakan
yang dilakukan oleh Nabi. Sedangkan dalam ensiklopedi islam, Hadits menurut
pengertian bahasa ialah suatu berita atau sesuatu yang baru, sedangkan dalam
ilmu hadits istilah tersebut berarti segala perbuatan, perkataan dan taqrir
(pengakuan terhadap sesuatu dengan cara tidak memberi komentar) yang dilakukan
Nabi Muhammad SAW.[5] Jadi, mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan unsur
mata pelajaran PAI pada Madarsah Tsanawiyah yang memberikan pendidikan kepada
siswa untuk memahami Al-Qur’an Hadits sebagai sumber ajaran agama islam dan
mengamalkan isi kandungan sebagai petunjuk hidup dalam kehidupan sehari-hari.
MEDIA
PEMBELAJARAN
Media pembelajaran
secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran /
pelatihan.
Sedangkan menurut
Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
POSISI MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh karena proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu
sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting
sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi
tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga
tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran
Dari pendapat di atas
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.